Jumat, 29 Mei 2009

CITIBANK, Perhitungan Bungamu Sungguh Tidak Manusiawi!




Saya menulis ini dengan harapan pihak Citibank dapat mengkoreksi atau menghapus perhitungan bunga atas kartu saya dan untuk berbagi pengalaman yang dapat menjadi pelajaran bagi yang lain.

Saya sudah menjadi pemegang kartu kredit Citibank sejak tahun 1993, dan selama ini saya tidak bermasalah dengan pembayaran. Saya kecewa kepada pelayanan Citibank, karena pada saat saya mengalami hal yang tidak menyenangkan dengan Kartu Kredit Citibank, dari pihak Citibank sama sekali tidak tanggapan atau respon untuk penyelesaian yang adil.

Hampir setiap hari saya menelepon Customer service, bahkan mengirim fax, tapi semuanya TANPA SOLUSI. Customer Service selalu hanya menjawab bahwa keberatan saya sudah diajukan ke Atasan atau sedang dalam proses dan tidak memberi kejelasan batas waktu pengajuan ke Atasan tersebut, sehingga kesan yang saya tangkap hanya menghindari pemberian solusi bahkan samasekali tidak ada empati kepada nasabah. Saya masih berusaha untuk bertemu dengan Atasan mereka, tapi jawabannya bahwa percuma saja tidak akan dilayani, karena mereka hanya melayani per telepon saja.

Saya seorang karyawati di sebuah perusahaan swasta. Pada bulan Januari 2008 yang lalu, saya mengurus pendaftaran 21 peserta di sebuah kongres di luar negeri. Berhubung pendaftaran ini dilakukan secara online dan tidak menyediakan fasilitas transfer, maka pembayaran biaya registrasi harus dilakukan dengan kartu kredit. Akhirnya saya memilih kartu Citibank saya, karena saya percaya kepada Citibank.

Berhubung total biaya pendaftaran diluar batas pagu kredit saya yang hanya Rp. 14.000.000, maka setelah konfirmasi dengan customer service bahwa saya bisa mendeposit dana terlebih dahulu untuk untuk pembayaran registrasi tersebut, maka pada tanggal 11 Januari 2008 saya mentransfer sebesar Rp. 131.000.000,- ke Kartu Citibank Visa saya dengan No. 4541-7800-xxxx-xxxx.

Transaksi pembayaran registrasi berjalan dengan baik, dan pada tanggal 11 Februari 2008 saya menerima tagihan sebesar Rp. 5.018.000,-

Karena banyak kebutuhan saya, maka pada tanggal 27 Februari 2008, saya membayar via ATM Mandiri sebesar Rp. 3.000.000,- , sehingga tersisa Rp. 2.018.000,-

Pada tanggal 10 Maret 2008 saya shock berat menerima lembar tagihan dengan total tagihan Rp. 5.966.000,- dengan bunga yang dibebankan kepada saya sebesar Rp. 3.895.885,-

Saat itu juga saya langsung menghubungi Call Center, diterima oleh Ibu Isna. Saya mengajukan keberatan perhitungan bunga, karena saya tidak memakai dana dari Citibank sebesar itu, dan dana untuk transaksi sudah didepositkan terlebih dahulu. Hal ini dijawab oleh Ibu Isna, bahwa perhitungan bunga dihitung dari nilai transaksi dan beliau menawarkan 50% discount yang masih saya tolak, karena perhitungan bunga itu sangat tidak rasional. Saya dapat menyetujui apabila bunga dihitung dari total transaksi dikurangi total deposit. Selisih transaksi itulah yang saya bisa setujui untuk perhitungan bunganya. Ibu Isna mengatakan akan mengajukan keberatan saya kepada pihak Manajemen.

Saya terus berusaha proaktif mem-follow-up hasilnya, baik melalui telepon maupun fax sampai tanggal jatuh tempo tiba pada 31 Maret 2008, dengan tanpa hasil, tanpa respon sama sekali dari Manajemen Citibank.

Karena saya merasa sudah lelah secara mental (saya tidak mau menjadi sakit, karena memikirkan masalah ini), disamping itu pembayaran sudah jatuh tempo, akhirnya dengan sangat terpaksa saya menyetujui untuk membayar 50% dari bunga yang ditagihkan yaitu sebesar Rp. 3.895.885,- untuk mencegah bunga yang lebih berlipat-lipat. Total tagihan yang harus saya bayar setelah bunga dipotong 50% menjadi sebesar Rp. 4.018.135,- (demikian menurut Ibu Era yang terakhir menerima telpon saya pada 31 Maret 2008).

Walaupun saya akhirnya bersedia membayar 50% dari bunga tersebut, namun saya tetap merasa diperlakukan tidak adil oleh Citibank. Citibank tidak berhak membebankan bunga dari total transaksi, karena untuk total transaksi Rp. 136.018.239,- itu, saya sudah deposit dana terlebih dulu sebesar Rp. 131.000.000,- yang artinya transaksi tersebut sudah dibayar sebelumnya atau PREPAID sebesar deposit tersebut.

Apabila pihak Manajemen & Analis Citibank masih mempunyai hati, saya masih berharap untuk koreksi bunga atas tagihan saya bulan Maret 2008. Saya tidak berharap pengalaman pahit saya ini membuat hubungan Citibank dengan saya sebagai nasabah sejak 1993 menjadi terputus.

Terimakasih atas perhatian para pembaca sekalian dan kiranya pengalaman pahit saya bisa menjadi pelajaran bagi para pembaca.

Salam,

Agustina
Cimanggis, Depok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar